Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Digitasi Ulang Peta melalui ArcGIS


Saya mendigitasi peta administrasi peta administrasi Kabupaten Wonogiri dengan format JPEG, yang saya peroleh melalui Google Images, untuk tugas semester pertama saya pada mata kuliah Teknologi Informasi. Berikut data mentah yang saya gunakan.

Sumber: Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Kemudian peta hasil digitasi saya seperti ini.


Rangkaian langkah kerja di bawah merupakan langkah kerja yang saya susun dalam mengerjakan laporan tugas digitasi tersebut.



Buka perangkat lunak ArcMap dengan mengklik Start Menu > All Programs > ArcGIS > ArcMap 10.3



Pada kotak dialog “ArcMap - Getting Started”, pilih Blank Map, kemudian klik OK. Untuk mengaktifkan toolbar yang akan dibutuhkan dalam proses digitasi, klik kanan di samping menu bar, klik terutama Draw, Editor, dan Georeferencing.



Klik Add Data..., pilik peta yang akan didigitasi. Penulis menggunakan peta administrasi Kabupaten Wonogiri dalam praktikum ini. Klik Add.



Pada Table of Contents, klik kanan pada Layers, klik Properties... Pada kotak dialog Data Frame Properties, pilih tab Coordinate System, kemudian klik Projected Coordinate Systems > UTM > WGS 1984 > Southern Hemisphere > WGS 1984 UTM Zone 49S (untuk Kabupaten Wonogiri). Untuk mempermudah pada proses pemilihan koordinat pada tahap selanjutnya, klik kanan pada WGS 1984 UTM Zone 49S, klik Add ro Favorites. Klik OK.



Klik Add Control Points, klik salah satu tanda koordinat yang berada di tepi peta, klik kiri dan klik kanan di titik yang sama, klik Input X and Y..., masukkan koordinat X dan Y sesuai dengan yang tertera pada peta, kemudian klik OK.



Dilakukan hal yang sama sehingga terdapat empat titik koordinat. Kemudian klik Georeferencing, klik Rectify...





Akan muncul kotak dialog Save As, pilih workspace dan klik Add, kemudian klik Save.



Pada Catalog, klik kanan pada folder yang ingin digunakan sebagai tempat penyimpanan shapefile, klik New, klik Shapefile... Kemudian pada kotak dialog Create New Shapefile, isikan nama shapefile dan tipe shapefile (tipe poligon untuk membuat luasan wilayah), klik Edit. Pilih WGS 1984 UTM Zone 49S, lalu klik OK > OK.



Pada Table of Contents, klik kanan pada layer Batas Kabupaten Wonogiri, klik Edit Features, klik Start Editing untuk memulai proses digitasi. Selanjutnya pada Create Features, klik Batas Kabupaten Wonogiri, lalu klik Polygon. Proses digitasi dapat dilakukan.



Lakukan proses digitasi pada seluruh tepi Kabupaten Wonogiri. Gunakan zoom in untuk melakukan digitasi secara detil. Untuk memberikan warna pada garis/poligon hasil digitasi (batas Kabupaten Wonogiri), klik simbol berbentuk kotak pada layer “Batas Kabupaten Wonogiri” di Table Of Contents. Tentukan Fill Color, Outline Width, dan Outline Color, kemudian klik OK apabila proses pemberian warna telah selesai.



Pada Editor, klik Save Edits untuk menyimpan proses pengeditan. Kemudian untuk membagi wilayah administrasi Kabupaten Wonogiri menjadi 25 kecamatan, gunakan Cut Polygon Tool pada toolbar Editor.






Lakukan pemotongan mulai dari bagian luar area yang akan dipotong, demikian pula dengan titik akhir pemotongan tersebut, dilakukan pada bagian luar area yang dipotong. Lakukan langkah ini hingga Kabupaten Wonogiri terpotong menjadi 25 kecamatan. Apabila proses ini telah selesai, klik Save Edits dan Stop Editing.




Pada Table Of Contents, klik kanan pada layer Batas Kabupaten Wonogiri, klik Open Attribute Table. Pada kotak dialog Table, klik Add Field... Kemudian isikan Name dengan “Kecamatan” dan pilih Type dengan “Text” untuk membuat nama kecamatan, klik OK.



Selanjutnya klik kanan pada layer Batas Kabupaten Wonogiri, klik Edit Features > Start Editing untuk mulai menuliskan nama per kecamatan di Kabupaten Wonogiri. Apabila proses penamaan per kecamatan telah selesai, klik Save Edits dan Stop Editing pada Editor. Untuk menambahkan field baru, klik Add Field...



Langkah ini digunakan oleh penulis untuk menentukan luas per kecamatan, isikan Name dengan “Luas” dan Type dengan “Float”, klik OK. Selanjutnya klik kanan pada kolom “Luas”, klik Calculate Geometry... Pada kotak dialog Calculate Geomatry, tentukan unit menjadi meter persegi, lalu klik OK.



Selanjutnya klik kanan pada kolom “Luas”, klik Properties... Akan muncul kotak dialog Field Properties, klik “Numeric”. Pada kategori “Numeric”, aktifkan “Show thousands separators”, lalu klik OK > OK. Langkah ini digunakan untuk menampilkan luasan per kecamatan dengan menggunakan titik per ribuan, untuk memudahkan pembacaan pada tabel.



Untuk memberikan pewarnaan yang berbeda pada setiap kecamatan, klik kanan pada layer Batas Kabupaten Wonogiri, klik Properties... Akan muncul kotak dialog Layer Properties, klik tab Simbology, klik Categories, pilih value field menjadi “Kecamatan”, non-aktifkan simbol pada <all other values>, klik Add All Values, pilih jenis campuran warna yang ingin digunakan. Kemudian pada tab Labels, aktifkan “Label features in this layer”, tentukan label field menjadi “Kecamatan”, tentukan pula jenis, ukuran, dan ukuran font, lalu klik OK.




Untuk membuat layer baru, klik kanan pada salah satu folder di Catalog > New > Shapefile... Kemudian pada kotak dialog Create New Shapefile, isikan Name dan Feature Type, klik Edit... untuk memilih WGS 1984 UTM Zone 49S, lalu klik OK.Untuk memberikan warna pada sungai, klik simbol pada layer “Sungai di Kabupaten Wonogiri”, pilih style River, navigable, kemudian klik OK.



Selanjutnya klik kanan pada layer “Sungai di Kabupaten Wonogiri”, klik Edit Features > Start Editing. Pada Create Features, klik “Sungai di Kabupaten Wonogiri”, klik Line untuk memulai proses digitasi terhadap sungai-sungai yang ada di Kabupaten Wonogiri. Digit satu per satu pada seluruh atau sebagian sungai-sungai yang ada. Apabila proses digitasi selesai, klik Save Edits > Stop Editing. Lakukan langkah kerja yang sama untuk mendigitasi jaringan jalan yang ada di Kabupaten Wonogiri.



Klik Layout View di pojok kiri bawah lembar kerja. Kemudian pada lembar kerja (tidak pada objek), klik kanan > Page and Print Setup... Non-aktifkan “Use Printer Paper Settings”, klik Landscape, atur ukuran kertas menjadi A4 dan satuan menjadi inci atau sentimeter. Kemudian klik OK.



Untuk menambahkan grid, di Layout View dan pada layar kerja, klik kanan > Properties... Kemudian pada kotak dialog Data Frame Properties, klik tab Grids, klik New Grid... Setelah itu akan muncul kotak dialog Grids and Graticules Wizard, pilih Measured Grid, lalu klik Next >




Pilih Tick marks and labels, klik Next >, klik Next >, klik Finish.



Setelah menentukan jenis grid yang ingin digunakan, klik OK pada kotak dialog Data Frame Properties.




Pada tahap pembuatan ITP, gunakan toolbar Drawing untuk membuat Line dan Rectangle.




Gunakan tab menu Insert untuk memasukkan Text (tulisan), Legend (legenda), North Arrow (orientasi peta), Picture (logo dan inset), dan Scale Bar (skala) pada ITP.



Sebagai langkah akhir setelah mendigitasi peta dan membuat ITP, klik Export Map... pada tab menu File. Akan muncul kotak dialog Export Map, tentukan lokasi/folder peyimpanan, nama file, dan tipe file, tentukan resolusi peta menjadi 300 dpi, lalu klik Save. Selesai, hasil digitasi telah ter-export sebagai file dengan format JPEG.



Salam,
Abdurrahman Zaki

1 comment for "Digitasi Ulang Peta melalui ArcGIS"

  1. Terima kasih untuk materinya sangat membantu dalam mengerjakan tugas saya.
    kunjungi juga wb kampus saya ya ISB Atma Luhur

    ReplyDelete